Sejarah Proses Stamping
Sejarah Proses Stamping
Contoh paling awal dari stempel logam yang kita miliki berasal dari abad ke-7 SM dan diciptakan oleh sekelompok orang yang dikenal sebagai bangsa Lydia. Mereka mencetak uang logam (tanpa penutup) dengan menempatkan kepingan emas atau campuran emas di antara cetakan dengan satu gambar dan stempel dengan gambar lainnya. Setelah logam terpasang, mereka akan memukul seluruh alat dan rakitan cetakan dengan palu.
Orang-orang terus menggunakan inistempel logammetode sampai seorang perajin perak Jerman bernama Marx Schwab menemukan mesin press logam untuk bekerja bersama dengan cetakan. Itu cukup besar dan dapat dioperasikan oleh hingga 12 pekerja sekaligus. Penemuannya pertama kali muncul pada tahun 1550 dan kemudian dikenal dengan nama mesin press ulir. Stamping logam benar-benar berperan selama Revolusi Industri ketika produsen mulai menggunakan proses tersebut untuk memproduksi suku cadang sepeda. Produsen menganggapnya hemat biaya dan efisien, sehingga menyebabkan penggunaan stempel logam secara luas. Sekitar pergantian abad ke-20, Henry Ford beralih ke stempel logam untuk memproduksi suku cadang mobil Model T miliknya.
Sejak itu, proses stamping logam tidak banyak berubah, kecuali otomatisasi, sumber tenaga (listrik, pneumatik, hidrolik, dll.), dan bahan yang tersedia untuk stamping.
Saat ini metal stamping sudah merambah ke masyarakat kita, khususnya di industri otomotif. Pada tahun 2014, valuasi industri stamping otomotif melebihi $31 miliar. Selain itu, tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) industri stempel elektronik diperkirakan akan mencapai 5,4% pada tahun 2022. Tentu saja, sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi pada stempel logam.